Teluk Bintuni, – Di tengah sunyi pegunungan dan lebatnya hutan Papua Barat, secercah harapan menyapa hangat warga Kampung Jagiro, Distrik Moskona Selatan. Pada Selasa (20/5/2025), prajurit Pos Jagiro Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif 642/Kapuas hadir tak hanya membawa logistik, tetapi juga cinta dan kepedulian bagi sesama.
Mereka datang bukan sebagai aparat bersenjata, tetapi sebagai saudara jauh yang ingin meringankan beban. Sembako dibagikan dari tangan ke tangan, disertai senyum tulus dan sapaan ramah. Di antara warga yang menerima, tampak mata yang berkaca-kaca—bukan karena jumlahnya, tetapi karena makna di baliknya: mereka tidak dilupakan.
“Terima kasih, bapak tentara. Kami senang dan terharu, ada yang masih peduli dengan kami di kampung ini,” ucap salah satu warga dengan suara bergetar.
Bagi Satgas Yonif 642/Kps, kegiatan ini adalah bagian dari misi kemanusiaan yang tak kalah penting dari tugas pengamanan wilayah. Mereka memahami bahwa kehadiran di tanah Papua bukan hanya untuk menjaga batas, tapi juga untuk menjembatani hati.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut. Ini adalah bentuk kedekatan dan kasih sayang kami kepada masyarakat, khususnya di Distrik Moskona Selatan,” ungkap salah satu personel Pos Jagiro dengan mata penuh harap.
Di tanah yang sering terlupakan, para prajurit ini memilih untuk hadir dan berbagi. Bukan hanya sembako yang mereka bawa, tapi juga pesan: bahwa Papua adalah bagian dari rumah besar Indonesia yang tak boleh dibiarkan sendiri.
(Barat/Sulaiman)
