Teluk Bintuni, – Di tengah hamparan hijau dan heningnya Kampung Irahima, Distrik Moskona Selatan, Papua Barat, sebuah ketukan hangat terdengar dari pintu-pintu rumah warga. Bukan ketukan biasa, tapi sapaan penuh kasih dari para prajurit TNI Satgas Yonif 642/Kps yang datang bukan dengan senjata, melainkan dengan senyum dan harapan: membawa pelayanan kesehatan ke pelukan rakyat yang membutuhkan, pada Rabu (7/5/2025).
Mereka berjalan menyusuri jalan tanah, melintasi jembatan kayu dan semak belukar, demi menjangkau masyarakat yang selama ini berada dalam keterbatasan layanan medis. Di Pos Rawara, kepedulian itu menjelma menjadi tindakan nyata: pemeriksaan kesehatan diberikan langsung dari rumah ke rumah, menjawab kerinduan warga akan perhatian dan sentuhan kemanusiaan.
“Di sini, jarak ke puskesmas bukan hanya soal kilometer, tapi soal daya tahan tubuh dan harapan hidup,” ujar Letkol Inf Dwiyanto Kusumo, M.A.P, Dansatgas Yonif 642/Kps, dengan mata yang tampak berkaca. “Kami hadir bukan sekadar sebagai penjaga batas negara, tapi juga sebagai saudara yang peduli ketika saudara lainnya sedang tak berdaya.”
Warga menyambut hangat kehadiran mereka. Tak sedikit dari para orang tua yang menggenggam tangan para prajurit dengan haru, seolah ingin berkata, “Terima kasih telah datang ketika kami nyaris dilupakan.”
Bagi Satgas, kegiatan ini lebih dari sekadar tugas. Ini adalah panggilan hati—sebuah pengabdian tulus yang membuktikan bahwa cinta untuk Indonesia tak hanya dibangun di medan tempur, tetapi juga dalam bisikan doa rakyat kecil yang akhirnya merasa dilihat dan didengar.
(Barat/Sulaiman)
