Mamberamo Tengah, – Di balik sunyi pegunungan Papua yang sejuk dan jauh dari hiruk pikuk kota, ada tawa hangat dan senyum tulus yang merekah di Kampung Gimbis, Distrik Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah. Sabtu (3/5/2025), anggota Satgas Yonif 641/Bru Pos Kobakma kembali menyapa warga dalam kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) yang dibungkus dengan canda, obrolan ringan, dan keakraban yang menyentuh hati.
Tak ada protokol resmi, hanya obrolan santai sambil duduk bersila di pelataran rumah warga. Tapi justru dari kesederhanaan itu tumbuh benih kepercayaan dan rasa saling memiliki antara prajurit TNI dan masyarakat setempat.
“Kami datang bukan hanya untuk menjaga wilayah, tapi juga untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan masyarakat. Dengan ngobrol seperti ini, kami bisa tahu kesulitan mereka, sekaligus menguatkan kebersamaan,” ujar Letda Inf Ridho Andriansyah, Danpos Kobakma, dengan nada tulus.
Bagi warga Kampung Gimbis, kehadiran TNI bukan sekadar simbol negara. Mereka adalah saudara, teman ngobrol, dan penghibur kala kesunyian melanda.
Bapak Elson Pugawak (47), warga setempat, tak mampu menyembunyikan rasa harunya.
“Kami senang sekali kalau TNI datang ke sini. Mereka tidak hanya berjaga, tapi mau duduk bersama kami, dengar cerita kami. Kami merasa tidak sendiri,” ucapnya pelan, penuh kehangatan.
Dalam suasana yang akrab, anak-anak berlarian di sekitar, sesekali mendekat untuk mencuri-curi dengar cerita para tentara. Di mata mereka, TNI bukan sosok yang menakutkan, melainkan pelindung yang ramah dan penuh kasih.
Melalui pendekatan seperti ini, Satgas Yonif 641/Bru berupaya menghadirkan wajah TNI yang membumi—yang hadir bukan untuk ditakuti, melainkan untuk didengar, dirasakan, dan dicintai.
Di balik senyum dan obrolan ringan itu, ada cita-cita besar: Papua yang damai, bersaudara, dan saling menguatkan.
“TNI selalu ada untuk rakyat. Di mana pun mereka berada.”
(Barat/Sulaiman)
