SURABAYA – Lantunan takbir di hari Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah masih terdengar dari sejumlah masjid. Usai Shalat Id sejumlah orang bergegas menapaki Gang Sekolahan di Jalan Gajah Mada di lingkungan Sawunggaling, Surabaya. Mereka terlihat bersemangat. Warga setempat kaget. Mereka tak menyangka yang datang berkunjung adalah Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD V/Brawijaya Shally Farid Makruf.
“Wah, terima kasih, pak. Baru kali ini ada Pangdam yang masuk ke gang kami yang sempit dan padat ini,” tukas para ibu yang heran ada serombongan orang masuk ke kawasan mereka.
Adapun Pangdam V/Brawijaya terlihat menyapa mereka dengan ramah, “selamat Idul Fitri, bapak ibu. Mohon maaf lahir dan batin. Sehat-sehat semua ya.”
Rupanya, di Sabtu (22/4/2023) pagi itu, masih dengan baju koko dan kopiah hitam, Pangdam V/Brawijaya beserta sejumlah pejabat utama di Kodam V/Brawijaya mengunjungi kediaman Kopral Satu Agus Winarto.
Yang dikunjungi Pangdam adalah prajurit TNI yang cedera tulang punggung saat latihan pembentukan pertama Batalyon Infanteri Raider 500/Sikatan pada 2003. Dia terjatuh ke jurang di Desa Sempol tak jauh dari kawasan Gunung Ijen, Banyuwangi. Praktis sejak saat itu, ia tak bisa berdinas sebagaimana mestinya. Saat dikunjungi, Koptu Agus Winarto tak dapat menyembunyikan rasa bangganya. Ia sumringah dan terlihat bersemangat.
“Kami sekeluarga berterima kasih atas kunjungan Bapak Pangdam. Kami merasa bangga, karena benar-benar diperhatikan oleh pimpinan. Insya Allah Bapak Pangdam senantiasa diberikan kesehatan, kesuksesan dan keberkahan hidup,” harap Agus dan istrinya sembari menahan keharuan.
Adapun Mayjen TNI Farid Makruf tanpa sungkan-sungkan langsung menyapa Koptu Agus dan istrinya. Ia prihatin setelah mendengar masalah yang mendera prajurit TNI ini yang hanya bisa tinggal di Mess Kodim 0814. Tak punya rumah tinggal sendiri. Sementara cedera tulang punggung ini sudah dideritanya selama 20 tahunan ini. Saat ini, Koptu Agus masih terhitung berdinas di Kodim 0832/Surabaya Selatan di lingkungan Korem 084/Bhaskara Jaya Surabaya.
“Tetap semangat ya. Bersabar hingga menunggu waktu dinas selesai empat tahun ini. Nanti kalau sudah pulang kampung, cari rumah BTN, saya bantu uang mukanya untuk beli rumah. Dicicilnya nanti pakai uang pensiun. Ada masalah apa-apa jangan sungkan-sungkan menyampaikannya pada saya,” begitu Farid menyemangati prajurit TNI kelahiran Ponorogo, 10 September 1975 ini.
Di saat sama, Pangdam juga menyapa Maesa Ramadhani Winarto (19), anak lelaki Koptu Agus yang berencana masuk Sekolah Calon Bintara TNI AD. Ia meminta agar Maesa dipersiapkan. Seorang Babinsa setempat diminta untuk melatih Maesa.
Setelahnya, Mayjen TNI Farid Makruf juga bertandang ke kediaman Sutrisno Budi Santoso. Ia adalah PNS Golongan II A di lingkungan Denma Kodam V/Brawijaya. PNS ini mulai menderita sakit sejak 2019. Dokter mengvonisnya mengalami pengapuran sendi pinggul kanan dan kiri. PNS Sutrisno kelahiran 15 September 1967. Ia mulai berdinas di Kodam V/Brawijaya pada 1998.
“Bulan September 2022 kemarin, sendi bagian kanan saya dioperasi di RSAL dr. Ramlan Surabaya. Akhirnya kaki kanan bisa saya gerakan kembali,” tuturnya pada Pangdam V/Brawijaya.
Kepada PNS asal Jombang ini, mantan Kepala Penerangan Kopassus itu, menyampaikan bila ada yang bisa dibantu jangan segan untuk menghubunginya atau Komandan Detasemen Markas (Dandema). Katanya, sebagai pimpinan, ia harus melihat dan merasakan langsung penderitaan anak-anak buahnya. Itu memudahkan dirinya membuat keputusan-keputusan penting, utamanya yang terkait kebutuhan anggotanya.
“Terima kasih banyak Bapak Pangdam sudah berkenan mendatangi saya. Saya terima kasih banyak. Saya tidak menyangka bapak mau menengok saya. Saya berharap operasi sendi pinggul kiri bisa disegerakan. Selamat ini, saya menggunakan BPJS untuk membiayai operasi,” tukas Sutrisno.
Sementara itu, PNS Kodam V/Brawijaya lainnya, Rukmawati yang juga disambangi, menderita sakit sejak Maret 2022. Keluhannya lambung, kista, hypertensi, jantung lemah, penyumbatan vena bagian dalam kaki kiri.
“September 2022, saya menjalani operasi Kista I. Hasil Lab dinyatakan kistanya tidak ganas. Namun saya kembali merasakan sakit sehingga pada 2023 dilakukan CT Scan ada Kista yang tumbuh sehingga direncanakan akan dioperasi lagi pada 5 Mei 2023. Saya berharap bisa pulih seperti sediakala serta kembali bekerja. Tidak enak makan gaji buta seperti sekarang ini,” aku Rukmawati.
Senada dengan Agus dan Sutrisno, Rukmawati pun tak pernah menyangka pejabat nomor 1 di Kodam V/Brawijaya ini berkenan meringankan langkah untuk menjenguk mereka yang sedang sakit.
“Ini peristiwa langka. Tak banyak pimpinan yang mau dan mampu memerhatikan anak buahnya sampai seperti itu. Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih dan berdoa semoga bapak Pangdam dan jajaran pejabat Kodam V/Brawijaya lainnya diberi kesehatan dan keberkahan Tuhan yang Maha Kuasa dalam menjalankan tugas,” ujarnya.
Kepada prajurit TNI dan PNS yang mengalami sakit menahun ini, Pangdam V/Brawijaya juga menyerahkan bingkisan lebaran dan sangu.
“Apa yang saya berikan ini nilainya mungkin tak banyak bagi orang lain, tapi Insya Allah ini adalah wujud kepedulian bapak-bapakmu di Kodam V/Brawijaya untuk kalian yang sudah ikhlas bekerja dan mengabdi di sini. Ini juga agar silaturahmi di antara keluarga besar di Kodam V/Brawijaya selalu terpelihara,” imbuh jenderal bintang dua jebolan Kopassus ini.
(rils/jafar)